Tangisan dari Omukia: Belasan Honai Dibakar OPM, Warga Kehilangan Rumah dan Harapan

5 hours ago 3

PAPUA - Di tengah keseharian yang damai di Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, kobaran api tiba-tiba membuyarkan segalanya. Belasan honai, rumah adat yang menjadi simbol kehidupan dan kehangatan keluarga di Papua, hangus dibakar oleh kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM), Rabu (25/6/2025).

Aksi keji itu kembali memperlihatkan wajah kekerasan yang nyata bukan terhadap aparat atau simbol negara, tapi terhadap rakyat sipil yang tak bersenjata.

“Warga sangat ketakutan. Mereka kehilangan rumah, makanan, dan rasa aman. Kami tak menyangka kelompok OPM justru menyerang kampungnya sendiri. Ini bukan perjuangan, ini penindasan, ” ungkap Kepala Kampung Omukia, Yonas Magai, dengan nada pilu.

Honai-honai yang terbakar tak hanya menjadi tempat tinggal, tapi juga gudang penyimpanan hasil kebun seperti ubi dan singkong. Kini, masyarakat harus memulai dari awal tanpa atap, tanpa bahan makanan, dan dengan trauma yang mendalam.

Tokoh masyarakat Puncak, Elias Telenggen, menegaskan bahwa aksi OPM ini sudah jauh dari nilai perjuangan. “Apa yang diperjuangkan jika rakyat yang menjadi korban? Membakar rumah masyarakat hanya menunjukkan kebencian, bukan cita-cita. Ini kezaliman, ” tegasnya.

Senada, Pendeta Samson Murib, tokoh agama di wilayah pegunungan tengah, menyebut tindakan itu sebagai bentuk teror terhadap warga sipil. “Anak-anak trauma, lansia ketakutan, dan masyarakat kehilangan harapan. Sudah cukup. Ini bukan jalan damai, ini luka yang terus digoreskan ke tubuh Papua, ” ujarnya.

Aparat keamanan dari Polres Puncak kini telah dikerahkan untuk mengamankan lokasi, memulai penyelidikan, dan memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Sementara itu, pemerintah daerah bergerak cepat memberikan bantuan darurat berupa logistik, pakaian, dan pendampingan psikologis.

Catatan Luka di Tanah Sendiri

Aksi pembakaran honai ini bukan sekadar peristiwa kriminal, melainkan tragedi kemanusiaan. Ketika rakyat kecil menjadi korban ambisi bersenjata, kita semua patut bertanya: siapa yang sebenarnya mereka perjuangkan?

Read Entire Article
Karya | Politics | | |