PAPUA - Di tengah sejuknya udara pegunungan dan hamparan alam hijau yang membentang, semangat merah putih berkibar di Kampung Dangbet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua pada Selasa (12/8/2025). Warga kampung, mulai dari anak-anak hingga orang tua, tumpah ruah di lapangan desa untuk mengikuti lomba rakyat yang digelar oleh personel Pos Dangbet Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 732/Banau.
Kegiatan ini menjadi bagian dari perayaan menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Dipimpin langsung oleh Danpos Dangbet, Lettu Inf Henry Yanuar Emha, lomba berlangsung penuh keceriaan dan keakraban. Tawa riang bercampur sorak sorai membahana, menciptakan suasana yang membangkitkan rasa persatuan di tengah masyarakat pedalaman Papua.
Berbagai perlombaan tradisional khas 17 Agustus digelar, mulai dari lari karung, makan kerupuk, memukul teras air dengan mata tertutup, hingga balap kelereng menggunakan sendok di mulut. Meski sederhana, setiap lomba disambut penuh antusias. Anak-anak berlari sambil tertawa lepas, para ibu bersorak memberi semangat, sementara bapak-bapak tak kalah bersemangat ikut beradu ketangkasan.
Lettu Inf Henry Yanuar Emha mengatakan, kegiatan ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga sarana menumbuhkan rasa kebersamaan dan nasionalisme.
"Kegiatan ini kami selenggarakan untuk menumbuhkan semangat kemerdekaan serta mempererat hubungan antara TNI dan masyarakat. Kami ingin masyarakat Kampung Dangbet turut merasakan makna kemerdekaan melalui kegiatan yang sederhana namun penuh arti, " ujarnya.
Kehangatan acara ini turut dirasakan oleh tokoh masyarakat Kampung Dangbet, Yohanis. Dengan wajah sumringah, ia menyampaikan rasa terima kasih kepada para prajurit.
"Kami senang sekali dengan acara ini. Anak-anak dan orang tua semua bisa ikut senang-senang. Terima kasih untuk abang-abang TNI yang sudah bikin kampung kami ramai dan penuh sukacita. Ini menjadi momen yang membanggakan dan menyatukan kami semua, " tuturnya.
Perlombaan ditutup dengan pembagian hadiah sederhana bagi para pemenang, namun yang terpenting adalah rasa kebersamaan yang tercipta. Di tengah terpencilnya wilayah dan keterbatasan fasilitas, momen ini menjadi pengingat bahwa kemerdekaan bukan hanya tentang bendera dan upacara, tetapi juga tentang tawa, persatuan, dan rasa memiliki sebagai satu bangsa.
(PenSatgas Yonif 732/Banau)