Satgaswil Jabar, Densus 88, dan Pemkab Cirebon Gandeng Pesantren Perkuat Deradikalisasi

5 hours ago 2

Cirebon, 15 Mei 2025 — Dalam upaya mencegah penyebaran paham intoleran dan radikal, Satgaswil Jawa Barat dan Direktorat Pencegahan (Ditcegah) Densus 88 Antiteror Polri bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Cirebon menggandeng pondok pesantren sebagai mitra strategis. Kolaborasi ini diwujudkan dalam kegiatan sosialisasi kebangsaan bertajuk "Harmoni Islam dan Kebangsaan dalam Bingkai Persatuan" yang digelar di Pondok Pesantren Al Muttaqin, Desa Kondangsari, Kecamatan Beber, Kamis (15/5).

Kanit Subdit Kontra Radikal Densus 88 AT Polri, Kompol Ridjoko Suseno, menegaskan peran penting pesantren sebagai benteng ideologi dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Peran pesantren tidak hanya dalam membentuk karakter religius, tetapi juga menjadi garda terdepan dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan, ” ujarnya.

Senada dengan itu, Kanit Idensos Satgaswil Jabar, Kompol Satori, mengungkapkan bahwa pesantren memiliki peran strategis dalam bidang pendidikan, dakwah, dan pembinaan moral. “Menjaga keutuhan NKRI dimulai dari pesantren yang tidak hanya mengajarkan ilmu agama, namun juga menanamkan nilai-nilai kebangsaan, toleransi, dan moderasi, ” ujarnya.

Suasana kegiatan semakin menggugah saat Iwan Setiawan, penyintas tragedi bom Kedubes Australia 2004, membagikan kisah pilunya di hadapan para peserta. “Hidup saya berubah total sejak ledakan bom itu. Saya kehilangan mata kanan, pekerjaan, dan istri saya dua tahun kemudian, ” ungkap Iwan, yang kini mengelola usaha servis komputer di Depok. Meski mengalami luka mendalam, Iwan menyerukan pesan perdamaian, “Kekerasan tidak boleh dibalas kekerasan. Ketidakadilan tidak boleh dibalas ketidakadilan.”

Acara diikuti oleh 150 peserta yang terdiri dari pengasuh dan santri tiga pondok pesantren di Cirebon: Ponpes Al Muttaqin, Ponpes As Sobirin, dan Ponpes Nurul Hadid. Para peserta menyatakan komitmen mereka dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan dan keutuhan NKRI.

Pembina Ponpes Al Muttaqin, Yusuf Sutisna, menyampaikan apresiasi atas inisiatif sinergis ini. “Kami berkomitmen mendidik santri yang religius sekaligus nasionalis. Terima kasih atas perhatian luar biasa dalam menjaga pesantren tetap menjadi cahaya bagi persatuan bangsa, ” tuturnya.

Kegiatan ini menegaskan bahwa deradikalisasi bukan hanya tanggung jawab aparat, namun juga seluruh elemen bangsa, termasuk pesantren sebagai pusat pendidikan moral dan spiritual umat.

Read Entire Article
Karya | Politics | | |