Rayakan Kemerdekaan dengan Aksi Hijau, Herman Djide:  Sejumlah Lomba Lingkungan Jadi Simbol Cinta Tanah Air

4 hours ago 4

PANGKEP SULSEL - Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 tahun ini menjadi momentum yang tepat untuk mendorong kesadaran kolektif masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan. Di berbagai daerah, termasuk di tingkat kelurahan dan desa, sejumlah lomba lingkungan mulai digagas sebagai bagian dari rangkaian kegiatan menyambut 17 Agustus. Ini bukan hanya soal menang dan kalah, tapi tentang bagaimana merayakan kemerdekaan dengan aksi yang berdampak nyata bagi bumi dan masa depan bangsa.

Lomba kebersihan lingkungan antar-RT, penghijauan, pengolahan sampah, hingga dekorasi gapura dari bahan daur ulang menjadi bentuk nyata partisipasi warga dalam merawat lingkungan. Aksi-aksi ini adalah wujud cinta tanah air yang konkret. Merdeka bukan sekadar mengenakan bendera di halaman rumah, tetapi juga menciptakan ruang hidup yang bersih, sehat, dan layak bagi seluruh warga.

Melibatkan berbagai lapisan masyarakat—dari anak-anak, pemuda, tokoh masyarakat, hingga ibu-ibu PKK—lomba lingkungan menghidupkan kembali semangat gotong royong yang menjadi fondasi bangsa. Kegiatan ini menyatukan warga dalam kerja bersama, mempererat silaturahmi, sekaligus menanamkan nilai-nilai kepedulian terhadap alam sekitar.

Lingkungan yang asri mencerminkan masyarakat yang sadar dan bertanggung jawab. Ketika warga berlomba-lomba menjaga kebersihan dan keindahan, maka itu menjadi simbol bahwa semangat kemerdekaan telah merasuk hingga ke akar kehidupan sosial. Dalam konteks ini, kemerdekaan bukan hanya lepas dari penjajahan, tetapi juga bebas dari sampah, polusi, dan gaya hidup konsumtif yang merusak.

Selain aspek fisik, lomba lingkungan juga membawa dampak edukatif. Anak-anak yang terlibat dalam kegiatan daur ulang, menanam pohon, atau membuat poster bertema lingkungan, sedang belajar menjadi warga negara yang peduli dan aktif. Nilai-nilai cinta tanah air tidak diajarkan lewat teori, tetapi melalui praktik nyata yang menyentuh kehidupan sehari-hari.

Di tengah tantangan perubahan iklim dan krisis sampah yang makin kompleks, kegiatan seperti ini bukan lagi sekadar pelengkap dalam rangkaian perayaan 17 Agustus. Ia adalah bagian penting dari upaya membentuk budaya baru—budaya yang menghargai bumi, menghormati sesama, dan mencintai negeri ini melalui tindakan kecil yang konsisten.

Merayakan kemerdekaan dengan aksi hijau adalah cara paling sederhana namun bermakna untuk mengatakan: "Aku mencintai Indonesia." Karena sejatinya, bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak hanya bangga dengan sejarah perjuangannya, tapi juga bertanggung jawab atas masa depan generasinya.

Berikut beberapa ide lomba lingkungan yang bisa dilaksanakan dalam rangka menyemarakkan HUT RI 17 Agustus 2025 di tingkat kelurahan, RT/RW, atau sekolah:

1. Lomba Kebersihan Antar RT / RW / Dusun

Menilai kebersihan, keasrian, dan kerapian lingkungan, termasuk taman, saluran air, dan pemilahan sampah.

2. Lomba Hias Gapura Kemerdekaan

Warga membuat gapura tematik kemerdekaan dari bahan daur ulang atau alami, dinilai dari kreativitas dan kekompakan.

3. Lomba Taman Mini Keluarga

Mengajak warga memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam sayur, bunga, atau tanaman obat.

4. Lomba Daur Ulang Kreatif

Mengolah sampah plastik, kertas, atau logam menjadi kerajinan atau barang fungsional, bisa diikuti kelompok pemuda/pemudi atau ibu-ibu PKK.

5. Lomba Bank Sampah Teraktif

Memberi penghargaan kepada kelompok atau warga yang paling aktif mengelola sampah melalui bank sampah.

6. Lomba Mural atau Lukis Dinding Bertema Lingkungan & Kemerdekaan

Menyampaikan pesan kebersihan, cinta tanah air, dan pelestarian alam melalui seni mural di dinding lingkungan.

7. Lomba Pengomposan Rumah Tangga

Menilai keluarga yang sukses membuat dan memanfaatkan kompos dari sampah organik rumah tangga.

8. Lomba Jalan Sehat Poengotong Sampah

Warga mengikuti jalan santai sambil memungut sampah di sepanjang rute sebagai aksi simbolis cinta lingkungan.

9. Lomba Tanam Pohon Bersama

Tiap RT/Dusun menanam pohon buah atau pohon pelindung di area kosong atau kritis sebagai simbol kemerdekaan hijau.

10. Lomba Edukasi Lingkungan untuk Anak-Anak

Misalnya kuis atau drama pendek tentang sampah, air bersih, dan pelestarian alam, melatih kesadaran sejak dini.

Pangkep 18 Juli 2025

Herman Djide 

Ketua Dewan Pimpinan Daerah ( DPD ) Jurnalis Nasional Indonesia ( JNI ) Cabang Kabupaten Pangkajene Kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan 

Read Entire Article
Karya | Politics | | |