Pemimpin Lokal Tanpa Inspirasi: Desa dan Kelurahan Berjalan di Tempat

6 hours ago 5

PANGKEP SULSEL - "Pemimpin lokal tanpa visi ibarat pelita redup di tengah malam—ada cahaya, tapi tak cukup untuk menunjukkan jalan."

Baik kepala desa maupun kepala kelurahan memegang peran penting sebagai ujung tombak pemerintahan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. Dari kebijakan merekalah arah pembangunan di tingkat paling dekat dengan warga ditentukan. Namun, ketika kursi tersebut diisi oleh sosok yang minim inspirasi, miskin terobosan, dan sekadar menjalankan rutinitas, kemajuan akan bergerak lambat. Warga menunggu, tetapi perubahan yang diharapkan tak kunjung tiba.

"Program yang hanya mengulang tanpa pembaruan adalah tanda kehilangan arah."

Kepala desa atau kelurahan yang kurang inspirasi cenderung mengandalkan pola lama: rapat rutin, bantuan seadanya, dan perbaikan fasilitas dasar tanpa strategi jangka panjang. Padahal, potensi wilayah mereka sering kali sangat kaya—mulai dari ekonomi lokal, sumber daya manusia, hingga sektor budaya dan pariwisata. Tanpa kreativitas dan perencanaan matang, semua itu tetap tertidur dan tidak memberi dampak signifikan bagi kesejahteraan warga.

"Pemimpin pasif menularkan sikap pasif pada timnya."

Minimnya ide segar dari pimpinan akan membuat perangkat desa atau staf kelurahan kehilangan motivasi. Mereka bekerja hanya untuk menyelesaikan administrasi, bukan mencari peluang atau solusi baru bagi warga. Padahal, birokrasi lokal yang hidup adalah birokrasi yang bergerak, berinovasi, dan sigap menanggapi kebutuhan masyarakat.

"Warga menginginkan bukti nyata, bukan laporan indah di atas kertas."

Ketika pembangunan hanya terlihat di dokumen, sementara kondisi lapangan tak berubah, rasa percaya masyarakat menurun. Warga merasa aspirasinya diabaikan dan usulnya hanya menjadi catatan rapat. Akibatnya, partisipasi publik melemah—gotong royong berkurang, kehadiran dalam musyawarah menurun, dan semangat untuk berkontribusi memudar.

"Saat desa dan kelurahan lain berlari, yang diam akan tertinggal jauh."

Banyak wilayah kini berlomba menunjukkan kinerja terbaik dengan memanfaatkan dana desa, kerja sama lintas sektor, atau mengembangkan potensi lokal. Pemimpin yang lamban berinovasi akan kalah dalam persaingan menarik investor, wisatawan, maupun program bantuan pemerintah pusat.

"Stagnasi adalah racun pembangunan yang bekerja pelan tapi pasti."

Tidak adanya terobosan membuat setiap tahun berlalu tanpa peningkatan berarti. Potensi ekonomi, sosial, dan budaya terbuang percuma. Lambat laun, desa atau kelurahan yang stagnan akan menjadi titik lemah dalam peta pembangunan daerah.

"Pemimpin inspiratif menyalakan semangat kolektif, bukan sekadar mengatur berkas."

Baik kepala desa maupun kepala kelurahan idealnya mampu memadukan kemampuan administrasi dengan visi besar, keberanian mencoba hal baru, dan keterampilan menggerakkan warga. Dengan kepemimpinan yang menginspirasi, desa dan kelurahan bukan hanya bisa berjalan, tapi berlari mengejar kemajuan. Tanpa itu, masa depan akan selalu terasa jauh di depan, sementara wilayah kita tertinggal di belakang.

Pangkep 11 Agustus 2025

Herman Djide 

Ketua Dewan Pimpinan Daerah Jurnalis Nasional Indonesia Cabang Kabupaten Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan 

Read Entire Article
Karya | Politics | | |