Loreng di Pedalaman: Satgas Marinir Tebar Cinta dan Harapan di Kampung Bruto, Papua

1 day ago 7

YAHUKIMO - Di balik lebatnya hutan dan terpencilnya medan Papua, secercah harapan hadir melalui loreng-loreng hijau yang tak hanya mengemban tugas menjaga kedaulatan, tetapi juga menyentuh nurani. Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 1 Marinir kembali menunjukkan wajah humanis TNI dengan menggelar komunikasi sosial (komsos) dan berbagi logistik kepada warga Kampung Bruto, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Rabu (4/6/2025).

Dalam suasana yang akrab dan penuh kekeluargaan, prajurit TNI hadir bukan sebagai penjaga dengan senjata, melainkan sebagai saudara yang membawa bantuan kemanusiaan berupa sembako dan perlengkapan kebutuhan dasar kepada masyarakat yang membutuhkan.

“Kami ingin menunjukkan bahwa TNI bukan hanya hadir saat negara terancam, tapi juga hadir saat rakyat membutuhkan. Ini bentuk pengabdian kami kepada bangsa, dan terutama kepada masyarakat Papua, ” ujar Dansatgas Letkol Marinir Siswanto di sela kegiatan.

Kegiatan komsos ini tak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga momentum membangun hubungan emosional dan kepercayaan antara TNI dan warga lokal. Warga Kampung Bruto menyambut kehadiran para prajurit dengan senyuman tulus dan ungkapan syukur yang hangat.

“Terima kasih TNI sudah datang dan peduli dengan kami. Bantuan ini sangat berarti, ” ucap salah satu tokoh masyarakat dengan mata berkaca-kaca.

Momen berbagi ditutup dengan doa bersama dan perbincangan hangat yang menghapus sekat antara loreng dan rakyat. Di tengah keterbatasan dan isolasi geografis, kegiatan ini menjadi penanda bahwa negara tetap hadir hingga ke pelosok terjauh.

Pangkoops Habema, Mayjen TNI Luky Avianto, menyatakan bahwa komitmen TNI tidak hanya soal keamanan, tapi juga soal kemanusiaan dan keberlanjutan hubungan sosial.

“Tugas kami bukan semata menjaga tapal batas, tapi juga merawat hati rakyat. Karena di sinilah esensi kehadiran TNI: menjadi jembatan harapan, ” tegasnya.

Melalui kegiatan ini, Satgas Marinir membuktikan bahwa loreng bukan hanya simbol kekuatan, tetapi juga simbol cinta dan pengabdian yang nyata bagi masyarakat Indonesia, termasuk di pelosok Papua.

Authentication: Kopda M Fajar 

Read Entire Article
Karya | Politics | | |