Loreng di Ladang Cinta: Satgas Banau Borong Hasil Tani Mama Papua di Kaki Pegunungan Beoga

6 hours ago 1

PAPUA - Di tengah bentang alam Papua yang megah dan sunyi, prajurit-prajurit Satgas Yonif 732/Banau berjalan menembus kabut pagi. Bukan untuk patroli, bukan untuk operasi. Mereka datang dengan senyum dan niat tulus memborong hasil kebun mama-mama Papua di Kampung Jampul, Distrik Beoga Barat, dalam kegiatan bertajuk "Rosita" (Borong Hasil Tani), Jumat (20/06/2025).

Dipimpin oleh Letda Inf Djemy Rondonuwu, kegiatan ini berlangsung hangat di halaman Pos Jampul, daerah binaan Satgas. Para prajurit membaur, menyapa, dan membeli hasil panen langsung dari tangan para petani lokal. Umbi-umbian, sayuran, hingga buah-buahan ditata dalam anyaman noken, ditukar dengan senyum dan nilai yang jauh lebih besar dari sekadar uang: kepercayaan dan persaudaraan.

“Kami tidak hanya menjaga keamanan, tapi juga ingin menjadi bagian dari denyut ekonomi masyarakat. Lewat Rosita, kami membeli dengan cinta, bukan sekadar angka, ” ujar Danpos Jampul, Letda Djemy, sambil menata hasil tani ke dalam keranjang logistik pos.

Warga Kampung Jampul sendiri selama ini sangat bergantung pada sektor pertanian sebagai sumber utama penghidupan. Biasanya, hasil panen dibawa jauh ke pasar tumpah Beoga untuk dijual. Dengan adanya program Rosita, akses pasar menjadi lebih dekat, harga lebih layak, dan yang paling penting, ada rasa dihargai sebagai mitra pembangunan.

Dalam suasana penuh keakraban, mama-mama Papua menyambut prajurit dengan sapaan khas. Anak-anak kecil memandangi proses jual beli dengan mata penuh harapan. Beberapa warga bahkan tampak bercanda dan tertawa bersama para prajurit. Di ladang-ladang pegunungan, tumbuh pula keharmonisan yang menyejukkan.

“Kegiatan ini bukan cuma soal logistik, ini tentang keberpihakan. Tentang bagaimana TNI hadir sebagai sahabat petani, bukan hanya penjaga perbatasan, ” lanjut Letda Djemy.

Program Rosita tidak hanya menjadi bentuk nyata pemberdayaan ekonomi, tetapi juga membangun narasi baru tentang Papua bahwa di sana, TNI dan rakyat bisa berjalan bersama dalam damai dan saling percaya. Satu noken, satu senyuman, satu kesatuan.

Di antara ladang dan loreng, tumbuh persaudaraan: TNI dan mama-mama Papua saling menopang, demi masa depan yang lebih cerah.

(Pen Satgas Yonif 732/Banau)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |