Laundrea Laundry Service Turut Serta Mensukseskan Gerakan Belajar HIPLI, Bangun Ekosistem Laundry Kolaboratif dan Berdaya Saing

8 hours ago 4

BOGOR – Himpunan Pengusaha Laundry Indonesia (HIPLI) kembali menyelenggarakan Gerakan Belajar, sebuah inisiatif edukatif yang ditujukan untuk meningkatkan kapasitas, wawasan, dan daya saing para pelaku usaha laundry di Indonesia. Kegiatan ini digelar workshop Laundrea Laundry Service, Alternatif Sentul, Jl. Puslitbang Intel No. 03 RT. 007, RW. 011, Kel. Cijujung, Kec. Sukaraja, Kab. Bogor, Sabtu (12/7/2025) dan diikuti oleh puluhan anggota HIPLI serta pengusaha pemula dari berbagai daerah.

Dalam sesi pembelajaran tersebut, para peserta mendapatkan materi seputar pentingnya legalitas usaha, pengelolaan merek dagang, serta strategi pengembangan bisnis berbasis keberlanjutan. Salah satu narasumber dari Pemeriksa Merk Muda Ditjen Kekayaan Intelektual Kemenkum RI, Dina Fitria, S.I.Kom, menekankan urgensi perlindungan hukum terhadap merek dagang melalui pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).

“Banyak usaha berkembang pesat, tetapi justru kehilangan hak atas mereknya karena tidak segera didaftarkan. Ini harus diantisipasi sejak awal agar brand kita tidak diklaim oleh pihak lain, ” ujarnya.

Kegiatan ini juga menghadirkan kisah-kisah inspiratif dari pengusaha laundry yang memulai dari nol, namun berhasil mengembangkan usaha mereka hingga memiliki pabrik dan brand profesional. Peserta pun tampak antusias dan aktif berdiskusi, membahas tantangan dan peluang di industri laundry yang terus berkembang.

Ketua HIPLI, Adiansyah, dalam sambutannya menyatakan bahwa Gerakan Belajar merupakan bagian dari komitmen organisasi dalam membangun ekosistem bisnis laundry yang sehat dan berbasis kolaborasi.

“Program ini akan kami gelar secara berkala, karena kami percaya peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah kunci bagi kemajuan industri laundry nasional, ” ujarnya.

Rahmat, perwakilan dari bank bjb Syariah menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan sehingga dapat terus berkembang dan mendorong lahirnya pelaku usaha baru, termasuk dari kalangan Himpunan Pengusaha Laundry Indonesia (HIPLI).

"Melalui kemitraan strategis ini, bjb Syariah berharap dapat melahirkan pengusaha UMKM yang berdaya saing dan berkontribusi pada ekonomi syariah, " harapnya.

CEO & Founder Laundrea Laundry, Sofwan Taufik, menyampaikan, usaha laundry kiloan kini tak lagi terbatas melayani pelanggan rumah tangga. Sejumlah pelaku usaha mulai membidik pasar hotel, termasuk hotel-hotel menengah ke bawah yang tidak memiliki fasilitas laundry internal.

"Peluang kerja sama antara laundry kiloan dan hotel sangat terbuka lebar jika pelaku usaha mampu menawarkan solusi yang profesional dan efisien, " ungkap Sofwan.

“Selama ini banyak hotel hanya bisa membayar separuh dari harga laundry umum. Jadi kita harus paham HPP (Harga Pokok Produksi), agar tetap untung meski bekerja sama dengan sistem bulk, ” ujar Sofwan Taufik.

Dengan semangat berbagi dan belajar bersama, HIPLI berharap Gerakan Belajar mampu menciptakan pelaku usaha yang tak hanya handal dalam operasional, tetapi juga siap bersaing secara legal dan profesional di pasar yang lebih luas. (Hendi)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |