PURWOKERTO – Sebagai bentuk dukungan terhadap program ketahanan pangan dan pembangunan berkelanjutan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Purwokerto mengirimkan sebanyak 1, 7 ton pupuk kompos hasil olahan warga binaan kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyumas.
Kegiatan ini tidak hanya mendorong pertanian organik di wilayah Banyumas, tetapi juga memperkuat peran Lapas dalam menyediakan solusi lingkungan yang inovatif, Selasa (27/5/2025).
Kompos Berkualitas dari Limbah Organik
Pupuk kompos yang disalurkan merupakan hasil pengolahan sampah organik Lapas, seperti sisa makanan, dedaunan, dan bahan alami lainnya, melalui proses pengomposan yang dikelola langsung oleh warga binaan.
Dalam kesempatan itu Petugas Lapas Purwokerto, Yorram menyampaikan bahwa, Program ini merupakan bagian dari pembinaan kemandirian berbasis lingkungan, sekaligus upaya mengurangi timbunan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Dukungan untuk Pertanian Lokal dan Lingkungan
Pendistribusian kompos ini memiliki manfaat ganda:
✔ Meningkatkan kesuburan tanah – Pupuk organik membantu petani mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, sekaligus mendukung pertanian berkelanjutan.
✔ Mengurangi sampah organik – Lapas Purwokerto berkontribusi pada pengelolaan limbah yang ramah lingkungan.
✔ Memberdayakan warga binaan – Proses produksi kompos menjadi sarana pelatihan dan pembinaan bagi narapidana, memberikan bekal keterampilan pascabebas.
"Ini adalah bukti nyata bahwa Lapas tidak hanya melakukan pembinaan, tetapi juga aktif berkontribusi pada ketahanan pangan dan pelestarian lingkungan, " ujar Yorram Petugas Lapas Purwokerto.