Kopi Solok Didorong Jadi Komoditas Unggulan Nasional, Pemkab Gandeng Akademisi dan Pelaku Usaha

4 hours ago 4

SOLOK — Pemerintah Kabupaten Solok terus mendorong pengembangan kopi Solok sebagai komoditas unggulan nasional melalui kolaborasi strategis antara pemerintah, akademisi, dan pelaku usaha. Komitmen ini ditegaskan dalam pertemuan bertema “Pengembangan Kopi dan Prospeknya ke Depan”, yang digelar di Rumah Dinas Wakil Bupati Solok.

Hadir dalam diskusi tersebut Wakil Bupati Solok H. Candra, Direktur Kerja Sama dan Hilirisasi Riset Universitas Andalas Dr. Eng. Muhammad Makky, Kepala Dinas Pertanian Kennedy Hamzah, Kepala DKUKMPP Ahpi Gusta Tusri, pelaku usaha kopi Abdurrahman (Owner Kopi Uda Sirukam), serta Kelompok Tani Ulu Coffee.

Dalam sambutannya, Wabup H. Candra menyampaikan bahwa kopi Solok bukan hanya komoditas biasa, melainkan peluang ekonomi riil yang mampu mengangkat kesejahteraan masyarakat secara langsung.

“Kopi Solok bisa berbuah sepanjang tahun, dan potensi pendapatannya luar biasa. Seperti yang ditunjukkan oleh Abdurrahman, dari dua hektar saja bisa meraih penghasilan Rp27 juta per bulan. Ini harus jadi motivasi, khususnya bagi petani milenial, ” ujarnya.

Ia juga menekankan bahwa kolaborasi dengan perguruan tinggi seperti Universitas Andalas sangat penting untuk memperkuat ekosistem kopi Solok yang modern, berdaya saing, dan berkelanjutan.

Sementara itu, Dr. Eng. Muhammad Makky dari Unand menyoroti perlunya pendekatan hilirisasi dan riset terapan yang menyentuh langsung industri dan masyarakat. Ia mengingatkan bahwa kekuatan kopi Solok akan menjadi maksimal jika pengelolaan dilakukan dari hulu ke hilir.

“Kalau kita bicara pasar nasional hingga global, maka tidak cukup hanya dengan rasa. Kita butuh kualitas budidaya yang konsisten, sertifikasi, hingga strategi branding yang kuat, ” tegasnya.

Dr. Makky juga mencontohkan keberhasilan riset kampus terhadap komoditas gambir, yang kini menjadi bahan baku resmi tinta pemilu nasional. Menurutnya, model yang sama bisa diterapkan untuk memperkuat branding kopi Solok.

Sementara itu, Abdurrahman, pelaku usaha sekaligus peracik kopi bersertifikat nasional, menekankan pentingnya penguatan pada fase pascapanen, teknik roasting, dan proses penyajian kopi.

“Kopi adalah bagian dari budaya dan ekonomi kreatif. Jika generasi muda ikut bergerak, masa depan kopi Solok sangat cerah, ” katanya.

“Yang penting, kualitas harus dijaga, branding diperkuat, dan jaringan pemasaran diperluas. Dengan itu, kopi Solok bisa menembus pasar internasional, ” tambahnya.

Pertemuan ini menjadi langkah awal integrasi riset, produksi, dan pemasaran dalam satu ekosistem kopi unggulan khas Solok, yang ditargetkan mampu meningkatkan daya saing dan nilai tambah komoditas lokal di tingkat nasional dan global.

Read Entire Article
Karya | Politics | | |