Ketuk Pintu Bawa Harapan: Aksi Kemanusiaan Marinir di Pedalaman Papua

5 hours ago 2

PAPUA - Di tengah sunyinya hutan dan sunyinya akses kesehatan, secercah harapan datang dari arah tak terduga. Pasukan TNI dari Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 1 Marinir Pos Camar melakukan aksi kemanusiaan menyentuh hati: menyusuri lorong-lorong kampung, mengetuk pintu satu per satu demi memberikan pelayanan kesehatan langsung ke rumah warga.

Sabtu (10/05/2025), suasana di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, berbeda dari biasanya. Bukan hanya deru helikopter atau suara langkah patroli yang terdengar, tapi sapaan hangat prajurit berpakaian dinas dengan tas berisi obat-obatan, membawa misi kemanusiaan dalam wujud nyata.

Program “door to door” ini bukan sekadar pemeriksaan dan pengobatan ringan. Tim kesehatan dari Pos Camar memberikan pelayanan menyeluruh mulai dari pemeriksaan kesehatan dasar, distribusi obat, hingga penyuluhan gaya hidup sehat. Semua dilakukan dengan pendekatan penuh empati dan kehangatan.

Letkol Marinir Siswanto, Dansatgas Yonif 1 Marinir, menyatakan bahwa aksi ini merupakan bagian dari komitmen mereka sebagai penjaga perbatasan yang tak hanya menjaga kedaulatan, tapi juga hadir sebagai bagian dari solusi sosial.

“Kami hadir bukan hanya sebagai penjaga batas negara, tapi juga sahabat dan keluarga bagi masyarakat. Kami ingin memastikan mereka mendapatkan hak dasar atas layanan kesehatan, ” ujar Letkol Siswanto.

Warga Kampung Puncak Senyum menyambut kehadiran prajurit dengan senyuman tulus dan rasa syukur. Banyak dari mereka mengaku terbantu dengan layanan medis yang menghampiri langsung rumah mereka — sebuah kemewahan tersendiri di wilayah yang sulit dijangkau.

Mayjen TNI Lucky Avianto, Pangkoops Habema, memberikan apresiasi atas inisiatif ini, seraya menegaskan bahwa kehadiran TNI bukan hanya sebagai simbol kekuatan militer, tapi juga pelipur lara dan penguat asa masyarakat.

“Pos TNI bukan hanya tempat berobat, tapi juga tempat bercerita, berbagi harapan, dan merasakan bahwa negara hadir dan peduli, ” pungkasnya.

Aksi heroik ini adalah bukti nyata bahwa prajurit bukan hanya bertugas di medan tempur, tapi juga di garis depan kemanusiaan menembus rimba, menyeberangi sungai, demi menyentuh hati rakyatnya. 

Autentikasi: Kopda M Fajar 

Read Entire Article
Karya | Politics | | |