Jejak Kemanusiaan di Balik Beton: Mbah Tuginah dan Sentuhan Hati Prajurit TMMD Jepara

2 hours ago 2

JEPARA - Di balik gegap gempita pembangunan fisik dalam program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-124 Kodim 0719/Jepara, terselip sebuah kisah yang menggetarkan nurani. Sebuah rumah reot di Dukuh Grobogan, Desa Kecapi, Kecamatan Tahunan, menjadi saksi bisu kepedulian yang nyata di sana, harapan kembali menyala di hati seorang janda sepuh bernama Mbah Tuginah. Jum'at 16 Mei 2025.

Melalui program inovatif non-fisik “Dompet Peduli”, TNI menyapa warga yang selama ini nyaris terlewat dari hiruk pikuk pembangunan. Program ini adalah wujud nyata perhatian prajurit terhadap warga kurang mampu, dan dalam momen TMMD, kegiatan tersebut hadir setiap pekan di lokasi sasaran.

Pada aksi Dompet Peduli ke-58 kali ini, langkah para prajurit terhenti di sebuah gubuk sederhana milik Mbah Tuginah, seorang nenek berusia 80 tahun yang hidup seorang diri. Di usia senjanya, ia hanya mengandalkan uluran tangan dari anaknya yang bekerja serabutan, sementara rumah kecilnya nyaris roboh dimakan waktu.

Suasana haru menyelimuti saat Dansatgas TMMD Letkol Arm Khoirul Cahyadi, S.E., datang langsung menyampaikan bantuan. Air mata menggenang di pelupuk mata Mbah Tuginah, tak menyangka bahwa di tengah kesunyian hidupnya, hadir sekelompok prajurit yang peduli bukan karena kewajiban, tapi karena hati.

“Kami tidak hanya ingin meninggalkan bangunan fisik, tetapi juga meninggalkan jejak kemanusiaan. Mbah Tuginah adalah bagian dari desa ini, dan menjadi bagian dari tanggung jawab kita bersama, ” ungkap Letkol Khoirul.

Program Dompet Peduli menjadi lebih dari sekadar rutinitas mingguan. Ia menjelma menjadi jembatan kasih menghubungkan rakyat dan aparat melalui kepedulian yang tulus. Tak hanya membangun jalan dan jembatan, tapi juga membangun kembali harapan, satu demi satu.

Masyarakat sekitar menyambut positif langkah Kodim 0719/Jepara yang tak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga menyentuh langsung kehidupan warga yang paling rentan. Mereka berharap semangat seperti ini terus menyala di masa depan.

Di tengah kesunyian dan keterbatasan hidup, Mbah Tuginah kini tahu: bahwa negara hadir bukan hanya lewat bangunan megah, tetapi juga melalui langkah pelan namun pasti dari mereka yang membawa kasih, bukan hanya tugas. (Pendim 0719)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |