Dari Tungku Bakar Batu ke Ladang Harapan: Saat TNI dan Warga Wombru Menyatu dalam Tradisi

8 hours ago 4

PAPUA - Di tengah dinginnya pegunungan Distrik Mage’abume, Kampung Wombru memancarkan kehangatan yang tak biasa. Tradisi adat bakar batu yang telah diwariskan selama ratusan tahun kembali digelar, namun kali ini dengan nuansa berbeda: prajurit TNI dari Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti Pos Pintu Jawa ikut duduk dalam lingkaran batu dan persaudaraan. Minggu 13 Juli 2025.

Acara bakar batu ini digelar sebagai bentuk syukuran masyarakat sebelum membuka lahan pertanian baru yang akan ditanami ubi dan sayur-sayuran. Namun di balik prosesi budaya itu, tersimpan makna yang lebih dalam — kolaborasi tanpa sekat antara rakyat dan prajurit.

Tidak sekadar menjadi tamu, personel TNI turut menyingsingkan lengan: membuat bedengan, menggali tanah, menyusun ladang. Di sana, loreng dan sarung noken melebur jadi satu. Keringat prajurit menyatu dengan tanah masyarakat menanam benih harapan untuk masa depan Papua yang lebih mandiri.

Letda Inf Risal, Danpos Pintu Jawa, menyampaikan bahwa keterlibatan TNI dalam tradisi lokal adalah bagian dari misi kemanusiaan. “Kami tidak hanya menjaga keamanan, tapi juga ikut menanam harapan. Melalui bakar batu ini, kami belajar arti kebersamaan yang tulus dan semangat hidup masyarakat pedalaman, ” ujarnya.

Warga Wombru menyambut dengan hangat kehadiran para prajurit. Bukan dengan formalitas, melainkan dengan pelukan budaya dan senyum kepercayaan. “Terima kasih bapak-bapak TNI. Mereka datang bukan cuma jaga, tapi ikut kerja, ikut makan, ikut jadi bagian dari kami. Kami merasa diperhatikan, ” tutur Bapak Jerianus, tokoh masyarakat setempat, dengan mata berbinar.

Simbol bakar batu menjadi lebih dari sekadar kuliner adat. Ia berubah menjadi metafora dari bara persatuan yang terus menyala menolak dingin, menolak sekat, menolak lupa bahwa Indonesia juga hidup dari ujung-ujung terjauhnya.

Dari setiap batu yang dibakar, tumbuh kepercayaan. Dari setiap ladang yang dibuka, tumbuh harapan. Inilah wajah Indonesia yang tak selalu terlihat: di pelosok, di balik kabut, di antara semangat prajurit dan rakyat yang menyatu demi kehidupan yang lebih layak.

Authentication:
Dansatgas Media HABEMA
Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Karya | Politics | | |