PAPUA - Suasana hangat penuh kebersamaan menyelimuti Kampung Kago, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak saat Gereja Kalvari Alomoni menggelar aksi sosial pembagian makanan bergizi gratis kepada masyarakat pada Minggu pagi, 20 Juli 2025 pukul 09.00 WIT. Kegiatan ini menjadi oase harapan di tengah dinamika sosial yang masih rawan, sekaligus menunjukkan kekuatan solidaritas warga dari akar rumput.
Dipusatkan di halaman gereja dan rumah-rumah jemaat, acara ini melibatkan ibu-ibu dan pemuda gereja yang bergotong-royong menyiapkan menu bernutrisi, seperti sup sayur, ikan bakar, umbi-umbian, nasi, dan buah-buahan lokal. Semua hidangan dibagikan secara cuma-cuma tanpa memandang latar belakang suku, agama, usia, atau status sosial.
Kasih yang Dikerjakan, Bukan Hanya Didoakan
Pendeta Penies Magai, dalam sambutannya, menegaskan bahwa aksi ini merupakan manifestasi nyata dari kasih dan iman dalam kehidupan sehari-hari.
“Kasih bukan sekadar kata-kata di altar. Ia harus hadir di piring makan orang lapar, di tangan yang melayani, dan di hati yang terbuka. Inilah gereja yang hidup di tengah masyarakat, ” ujar Pendeta Magai dengan penuh haru.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh tokoh adat setempat, Kepala Suku Kampung Kago, Bapak Usai Alom, yang menyampaikan apresiasi atas inisiatif tersebut.
“Kami membuktikan hari ini bahwa masyarakat Kago bisa berdiri bersama, saling membantu tanpa menunggu uluran dari luar. Beginilah kedamaian dibangun bukan dengan senjata, tapi dengan sendok dan hati yang tulus, ” tuturnya.
Pesan Damai dari Tanah Pegunungan
Lebih dari sekadar pembagian makanan, kegiatan ini juga menjadi panggung perlawanan damai terhadap kekerasan yang kerap mengganggu kehidupan masyarakat Papua. Dalam pesannya, Bapak Usai Alom menyerukan kepada warga untuk menolak provokasi dan kekacauan yang selama ini dibawa oleh kelompok separatis seperti Organisasi Papua Merdeka (OPM).
“Kami ingin anak-anak tumbuh dalam suasana damai, bukan trauma. Yang kami inginkan adalah pembangunan, pendidikan, dan kasih sayang. Bukan peluru, ” tegasnya.
Acara ditutup dengan doa bersama lintas usia, memohon keselamatan dan kedamaian bagi seluruh masyarakat Papua, khususnya di Kabupaten Puncak. Gereja Kalvari menyatakan komitmennya untuk terus melakukan kegiatan serupa di kampung-kampung lainnya, sebagai gerakan akar rumput yang membawa semangat damai dan cinta kasih ke wilayah-wilayah yang paling membutuhkan.
(Apk/Red1922)