Dampingi Perjuangan Hak Atas Lahan, Ketum HMTN MP Pusat Kunjungi Masyarakat Petani Desa Kosik Putih

4 hours ago 3

PALUTA - Himpunan Masyarakat Tani Nusantara Merah Putih (HMTN MP) menyatakan komitmen kuatnya untuk mendampingi perjuangan masyarakat petani di Desa Kosik Putih, Kecamatan Simangambat, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), Sumatera Utara. Ketua Umum (Ketum) HMTN MP, Azril Aska, hadir langsung di lokasi pada Kamis, 19 Juni 2025, untuk memberikan dukungan penuh atas upaya pengembalian hak atas lahan yang telah lama dinantikan.

Kedatangan Ketum HMTN MP beserta rombongan disambut hangat oleh Wakil Bupati Paluta, Basri Hasibuan. Pertemuan ini fokus membahas polemik agraria yang dihadapi masyarakat Desa Kosik Putih. Wakil Bupati Basri Hasibuan menyampaikan apresiasi serta dukungannya terhadap program-program HMTN MP yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani, khususnya di wilayah tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) HMTN MP Sumatera Utara, P Sihotang, turut hadir dan memberikan penjelasan singkat mengenai kronologi permasalahan lahan yang menimpa warga.

"Sampai saat ini, laporan sudah sampai ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) HMTN MP, agar kami juga berkordinasi dengan institusi pemerintah pusat untuk menyampaikan aspirasi validasi dan klarifikasi demi memperjuangkan hak masyarakat kurang lebih 1500 KK dan luas lahan 14 ribu hektare." kata P Sihotang, Kamis (19/6/2025).

Azril Aska menambahkan bahwa pihaknya akan segera menyampaikan aspirasi masyarakat Desa Kosik Putih ke tingkat pusat. Data yang telah terkumpul di DPP HMTN MP menunjukkan luasan lahan masyarakat yang diperjuangkan mencapai 14.000 hektare. Lahan ini, bersamaan dengan total 47.000 hektare yang disita negara, diduga meliputi hak 14.000 hektare milik warga Desa Kosik Putih. Diungkapkan pula bahwa lahan tersebut sebelumnya telah digarap oleh petani sejak tahun 2006, namun kemudian diambil alih secara paksa oleh perusahaan swasta PT Torganda milik DL Sitorus dengan cara yang dinilai sangat kejam.

"Maka saya selesai agenda ini akan lanjut berkordinasi dengan institusi terkait di bidangnya, agar lahan itu segera dikembalikan ke masyarakat desa Kosik Putih." kata Azril Aska, Kamis (19/6/2025).

Di lokasi yang sama, suara hati masyarakat diwakili oleh Tokoh Masyarakat, Mujiono. Ia mengurai keluh kesah warga Desa Kosik Putih pasca perampasan lahan, yang bahkan menimbulkan dampak berat pada kondisi kejiwaan sebagian warganya.

"Ada yang sampai depresi gila dan sampai rumahnya dibakar. Saya berharap melalui HMTN MP bisa membantu agar lahan yang sudah disita negara dapat dikembalikan ke masyarakat desa Kosik Putih." kata Mujiono, Kamis (19/6/2025).

Suasana semakin haru ketika seorang ibu, yang mengaku janda dan hidup sebatangkara, menyampaikan aspirasinya di hadapan awak media. Ia secara khusus berharap agar pesannya dapat langsung didengar oleh Presiden RI, Prabowo Subianto, dan pemerintah pusat di Jakarta.

"Saya minta agar Presiden Prabowo mendengar keluh kesah masyarakat desa Kosik Putih yang saat ini kebun dan lahan pertanian kami dirampas PT Torganda yang sekarang ini disita negara, agar dapat dikelola kembali masyarakat oleh desa Kosik Putih." kata seorang ibu, Kamis (19/6/2025).

Harapan yang penuh kepedihan ini mewakili suara banyak ibu di Desa Kosik Putih. Ibu paruh baya dengan logat daerah yang kental dan sedikit campuran medok Jawa Tengah itu tak kuasa menahan tangis saat menyampaikan permohonannya kepada HMTN MP Pusat agar aspirasi para ibu dan janda di desa itu dapat diperjuangkan.

Sejarah kelam perebutan lahan ini diperkuat oleh keterangan Tokoh Masyarakat setempat lainnya, Margono. Ia berkisah, pada tahun 1996, warga desa telah membuka kawasan hutan yang diserahkan oleh pemerintah desa, yang saat itu masih berupa hutan belantara. Setelah warga mulai bertani dan menggarap lahan, PT Torganda dan DL Sitorus beserta jaringannya secara kejam menggusur tanah yang telah diupayakan warga.

"Kami warga desa Kosik Putih lebih awal membuka pertanian karet, kelapa sawit dan palawija." kata Margono, Kamis (19/6/2025).

Tidak ketinggalan, Tokoh Agama KH Khambali memberikan pesan spiritual kepada masyarakat Desa Kosik Putih. Beliau menyerukan agar warga senantiasa memanjatkan doa sesuai dengan agama dan keyakinannya masing-masing, memohon pertolongan Tuhan dalam menghadapi cobaan ini.

"Marilah kita terus berdoa untuk hal ini. Bagi muslimnya, penuhkan jamaah di masjid dan yang Kristen, rajin ibadah ke gereja, karena segala sesuatu nya atas pertolongan Allah SWT. Tanda dari makmurnya suatu negeri itu, karena rajin ibadahnya penduduk itu sendiri." kata KH Khambali, Kamis (19/6/2025).

Acara audiensi dan dukungan ini ditutup dengan suasana kebersamaan. Ketum HMTN MP, rombongan, para tokoh agama, dan tokoh masyarakat berjalan beriringan diikuti warga setempat. Gelora semangat perjuangan membahana melalui sorak-sorai berulang-ulang.

"Hidup petani Indonesia, hidup presiden Prabowo, " sorak masyarakat, Kamis (19/6/2025).

Kehadiran HMTN MP di Desa Kosik Putih ini membawa secercah harapan baru bagi sekitar 1500 Kepala Keluarga yang telah bertahun-tahun menantikan keadilan atas hak tanah mereka. Dukungan dari organisasi petani nasional, pemerintah daerah, serta doa dari tokoh agama diharapkan dapat menjadi kekuatan pendorong agar lahan seluas 14.000 hektare yang menjadi sumber kehidupan mereka dapat segera dikembalikan. (jefri)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |