Benih Harapan di Tanah Damai: Sentuhan Kemanusiaan TNI di Jantung Intan Jaya

6 hours ago 5

INTAN JAYA - Di tengah bentang alam yang megah sekaligus penuh tantangan di pegunungan Intan Jaya, sebuah kisah harapan dan kemanusiaan lahir dari tangan-tangan prajurit TNI. Tepat pada Selasa, 20 Mei 2025, Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 500/Sikatan menjalin jembatan hati dengan masyarakat adat Kampung Mamba, Distrik Sugapa, melalui aksi nyata penuh cinta kasih.

Dipimpin oleh Sertu Sulung, sepuluh personel TNI mendatangi Kompleks Kampung Mamba. Namun kali ini, bukan dentuman senjata yang berbicara, melainkan senyum, sapa hangat, dan tangan terbuka. Di TK Mamba Kotis Satgas, mereka disambut hangat oleh Kepala Suku Mamba, Yohanis Sani, beserta warga kampung.

Dalam kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) yang berlangsung akrab dan sarat makna, para prajurit tidak hanya membawa pesan damai, tetapi juga bantuan nyata berupa benih sayuran simbol harapan hidup yang lebih mandiri dan sejahtera.

“Kami datang bukan hanya membawa bantuan, tetapi membawa harapan. Kami ingin melihat warga Mamba hidup mandiri, damai, dan sejahtera, ” ujar Sertu Sulung di sela-sela kegiatan.

Lebih dari sekadar bantuan fisik, kegiatan ini menjadi ruang dialog penuh makna. Para prajurit dan tokoh adat berdiskusi tentang pentingnya menjaga tanah ulayat dan mencegah konflik yang bisa mengoyak kedamaian. Ini adalah ajakan untuk menjaga warisan leluhur dengan semangat kebersamaan dan cinta tanah air.

Momen paling menyentuh terjadi ketika seorang prajurit medis dengan penuh kesabaran merawat luka ringan di kaki seorang anak Kampung Mamba. Dalam kesederhanaan itu, hadir bahasa universal: kasih sayang yang melampaui batas budaya dan bahasa.

Pemandangan mengharukan ini mengundang apresiasi dari Panglima Komando Operasi Habema (Pangkoops Habema), Mayjen TNI Lucky Avianto, yang menyebut aksi Satgas Yonif 500/Sikatan sebagai bukti kemanunggalan sejati antara TNI dan rakyat.

“Apa yang dilakukan Satgas Sikatan adalah wajah sejati TNI: membangun, merawat, dan menghadirkan cinta kasih di Tanah Papua. Mereka menanam benih harapan, bukan sekadar bertugas, tapi menyatu dengan masyarakat, ” ujar Mayjen Lucky dengan nada bangga.

Kehadiran TNI di Papua bukan semata untuk menjaga keamanan, tapi juga untuk merawat kemanusiaan. Satgas Yonif 500/Sikatan membuktikan bahwa loreng tidak hanya identik dengan ketegasan, tetapi juga dengan kehangatan, harapan, dan kasih yang nyata.

Kisah dari Kampung Mamba adalah pengingat bahwa di balik kabut pegunungan dan dinamika Papua, selalu ada ruang untuk damai dan para prajurit itu datang, membawa benih harapan yang kini mulai tumbuh.

Authentication: 

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Karya | Politics | | |