JEPARA - Dalam upaya mempererat silaturahmi dan membangun sinergi antara aparat kepolisian dan lingkungan pendidikan keagamaan, Kapolres Jepara AKBP Erick Budi Santoso melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Falah Amtsilati, yang terletak di Desa Bangsri, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara, pada Kamis (7/8/2025).
Kunjungan ini bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk nyata dari pendekatan humanis Polri dalam menjalin komunikasi yang erat dengan para ulama dan generasi muda santri. Diterima langsung oleh pengasuh pondok, KH. Taufiqul Hakim, Kapolres Jepara menyampaikan sejumlah pesan penting kepada ratusan santri yang hadir.
Menanamkan Syukur dan Mencegah Kekerasan Sejak Dini
Dalam tausiyah kebangsaan yang disampaikannya, AKBP Erick membuka dengan mengajak para santri untuk senantiasa mensyukuri nikmat kehidupan yang telah diberikan oleh Allah SWT. Menurutnya, rasa syukur adalah pondasi moral yang akan membentuk karakter pribadi yang kuat dan rendah hati.
“Sejak lahir, kita diberi nikmat oksigen, nikmat hidup, dan berbagai karunia yang kadang luput dari perhatian kita. Maka tugas kita adalah menjaga nikmat itu dengan berbuat baik, menghindari keburukan, dan memperbaiki diri setiap hari, ” ujar Kapolres di hadapan para santri.
Selain itu, AKBP Erick juga mengangkat isu sosial yang sedang menjadi perhatian publik, yaitu maraknya aksi kekerasan dan tawuran antar-remaja yang melibatkan senjata tajam di sejumlah daerah. Ia menekankan bahwa tindakan semacam itu adalah bentuk penyimpangan moral yang tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga merusak masa depan para pelakunya.
“Santri adalah generasi harapan bangsa. Jangan biarkan lingkungan negatif mencemari masa depan kalian. Pilih pergaulan yang sehat, isi waktu dengan ilmu, dan jadikan pondok ini sebagai tempat menempa diri menjadi manusia bermanfaat, ” tegas Kapolres dengan nada penuh kepedulian.
Santri sebagai Garda Moral Bangsa
Dalam kunjungan yang berlangsung hangat dan sarat nilai tersebut, AKBP Erick juga mendorong para santri agar tidak hanya fokus pada penguasaan ilmu agama, tetapi juga berperan aktif dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara di tengah tantangan zaman. Ia percaya bahwa para santri memiliki posisi strategis sebagai penjaga moral di tengah masyarakat yang tengah menghadapi krisis etika dan disrupsi informasi.
“Insya Allah, kalian semua adalah pemimpin di masa depan. Jadikan ilmu yang kalian dapatkan di pesantren sebagai bekal untuk membangun negeri, menjaga perdamaian, dan menjadi penyejuk di tengah kegaduhan sosial, ” lanjut Kapolres.
Pesantren dan Kepolisian: Pilar Harmoni Sosial
Sementara itu, KH. Taufiqul Hakim, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi atas kehadiran Kapolres dan jajarannya. Ia menyebut bahwa hubungan baik antara institusi kepolisian dan kalangan pesantren sangat penting dalam menciptakan suasana yang kondusif dan harmonis di tengah masyarakat.
“Kami bersyukur dan berterima kasih atas perhatian dari Bapak Kapolres. Ini bukan hanya kunjungan, tapi bentuk nyata bahwa negara hadir, bahwa aparat tidak jauh dari umat. Semoga sinergi ini bisa terus berjalan demi keamanan dan keberkahan Jepara, ” tutur pengasuh pesantren yang dikenal luas di kalangan Nahdliyin tersebut.
Tak hanya menyapa santri, dalam kesempatan itu Kapolres juga menyempatkan diri berdialog dengan para ustaz dan pengurus pondok. Diskusi yang berlangsung akrab tersebut membahas berbagai persoalan sosial di lingkungan masyarakat, termasuk upaya preventif dalam menangkal radikalisme, narkoba, dan kenakalan remaja.
Kehangatan yang Meninggalkan Kesan
Kunjungan Kapolres Jepara ke Ponpes Darul Falah Amtsilati bukan hanya memperlihatkan sisi humanis dari institusi kepolisian, tetapi juga menjadi jembatan kolaborasi antara negara dan masyarakat berbasis agama. Di tengah tantangan era digital dan krisis identitas, sinergi seperti ini menjadi penting untuk memperkuat karakter bangsa dari akar rumput.
Para santri pun tampak antusias menyimak pesan-pesan Kapolres. Beberapa dari mereka bahkan mengaku baru pertama kali berinteraksi langsung dengan pejabat kepolisian dalam suasana yang santai dan inspiratif.
Penutup: Santri Amanah, Negeri Berkah
Dengan pendekatan yang persuasif, humanis, dan berorientasi pada nilai, Kapolres Jepara telah menanamkan benih penting: bahwa keamanan bukan hanya soal penegakan hukum, tetapi juga tentang pendidikan moral dan akhlak sejak dini. Para santri bukan hanya murid di pesantren, tapi juga agen perubahan sosial yang kelak akan menentukan wajah Indonesia di masa depan.
“Mari kita bangun negeri ini dengan hati yang bersih, pikiran yang jernih, dan semangat yang tulus. Santri yang bersyukur dan taat adalah aset terbesar bangsa, ” pungkas AKBP Erick.
(Humas/Agung)