Akhir Tragis Bumiwalo Enumbi: Pentolan OPM Tewas di Rumah Kekasih Gelap Saat Disergap Aparat

11 hours ago 3

PUNCAK JAYA - Masih di tengah pekatnya malam Kalome yang sunyi, suara tembakan menandai akhir dari jejak kejahatan salah satu pentolan Organisasi Papua Merdeka (OPM), Bumiwalo Enumbi. Pria yang selama ini dikenal sebagai pelaku utama serangkaian aksi brutal terhadap warga sipil di Puncak Jaya, tewas saat aparat gabungan TNI-Polri melakukan penyergapan dini hari, Sabtu, 10 Mei 2025.

Yang mengejutkan, Bumiwalo ditemukan bersembunyi di rumah seorang wanita bernama Erinde Telenggen, yang diduga merupakan wanita simpanannya. Rumah tersebut milik salah satu kerabat Erinde, yang selama ini menjadi tempat pelarian sementara Bumiwalo dari kejaran aparat keamanan.

“Kami telah melakukan pengintaian selama dua hari, secara senyap dan terencana. Saat penyergapan berlangsung, yang bersangkutan melakukan perlawanan bersenjata. Kami tidak punya pilihan selain mengambil tindakan tegas, ” ujar salah satu perwira TNI yang terlibat dalam operasi itu.

Bumiwalo: Jejak Darah di Balik Nama

Nama Bumiwalo Enumbi bukan sekadar identitas, tapi telah menjadi simbol teror bagi masyarakat Puncak Jaya. Ia terlibat dalam dua pembunuhan keji yang masih menyisakan luka mendalam. Yang pertama adalah pembunuhan terhadap Zainul, seorang warga sipil yang disergap dan ditembak saat sedang mengantar logistik ke pedalaman, 30 Mei 2024.

Tak berhenti di situ, pada 7 April 2025, Bumiwalo kembali beraksi. Korbannya kali ini adalah Jamal, yang tengah dalam perjalanan ke Kota Mulia. Kendaraannya dicegat dan ia ditembak tanpa ampun oleh kelompok bersenjata yang diduga kuat dipimpin oleh Bumiwalo.

Masyarakat: Lega dan Berharap Aman

Kabar tewasnya Bumiwalo disambut dengan rasa lega oleh warga dan tokoh masyarakat. Ketua Forum Komunikasi Tokoh Adat Puncak Jaya, Yonas Tabuni, menyebut tindakan aparat sebagai langkah tegas yang sangat dinantikan.

“Selama ini kami hidup dibayang-bayangi ketakutan. Kelompok seperti Bumiwalo bukan hanya membunuh, tapi juga menghancurkan fasilitas umum, mengancam guru dan nakes, serta merampas hasil bumi warga. Kami mendukung tindakan ini demi masa depan anak-anak kami, ” ujarnya.

Negara Hadir, Teror Harus Berakhir

Operasi ini menjadi bukti bahwa negara tak akan membiarkan tanah Papua menjadi ladang ketakutan. Penyergapan yang tepat, cepat, dan bersih ini menunjukkan bahwa TNI-Polri siap menjaga setiap jengkal tanah air, bahkan hingga ke sudut-sudut paling terpencil sekalipun.

Kematian Bumiwalo bukan sekadar berakhirnya satu nyawa, melainkan awal dari harapan baru masyarakat Puncak Jaya untuk hidup dalam damai, tanpa intimidasi, tanpa rasa takut, dan tanpa senjata di balik semak.

Autentikasi:

Dansatgas Media HABEMA Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Karya | Politics | | |